TUGAS TPAV AZIS WICAKSONO
1. Sebutkan 10 bagian-bagian dalam pembuatan film dan jelaskan tugasnya masing-masing?
2. Carilah contoh dari Clapperboard dan jelaskan bagian-bagiannya?
3. Sebutkan dan jelaskan macam sudut pengambilan gambar (angel)?
(berikan contoh gambarnya)
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari film?
5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam genre film dan berikan contoh filmnya?
6. Jelaskan bagian-bagian dari kamera video/SLR dan fungsinya?
2. Carilah contoh dari Clapperboard dan jelaskan bagian-bagiannya?
3. Sebutkan dan jelaskan macam sudut pengambilan gambar (angel)?
(berikan contoh gambarnya)
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari film?
5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam genre film dan berikan contoh filmnya?
6. Jelaskan bagian-bagian dari kamera video/SLR dan fungsinya?
JAWABAN
1.
1. Produser Eksekutif, merupakan seorang investor yang membiayai proyek film atau video
yang diberikan kepada filmmaker (pembuat film) atau videoklipmaker. Produser eksekutif
bisa terdiri dari banyak orang.
yang diberikan kepada filmmaker (pembuat film) atau videoklipmaker. Produser eksekutif
bisa terdiri dari banyak orang.
2. Produser yaitu seseorang atau beberapa orang yang bertugas mengelola segala hal yang
berhubungan dengan pembuatan film/video. Produser harus menginisiasi,
mengkoordinasi, mensupervisi dan mengontrol segala hal tentang pembiayaan, merekrut
personal atau kru dan pengaturan distribusi. Seorang produser akan terlibat pada
keseluruhan tahapan proses pembuatan film dari awal sampai akhir. Produser
bertanggung jawab kepada Produser Eksekutif yang berhubungan dengan kinerjanya.
berhubungan dengan pembuatan film/video. Produser harus menginisiasi,
mengkoordinasi, mensupervisi dan mengontrol segala hal tentang pembiayaan, merekrut
personal atau kru dan pengaturan distribusi. Seorang produser akan terlibat pada
keseluruhan tahapan proses pembuatan film dari awal sampai akhir. Produser
bertanggung jawab kepada Produser Eksekutif yang berhubungan dengan kinerjanya.
3. Manajer Produksi, bertugas mengawasi aspek fisik produksi yang tidak berhubungan
dengan proses kreatif sebuah film atau video. Manajer produksi mengawasi personil,
teknologi, anggaran dan penjadwalan. Merupakan tugas manajer produksi untuk
memastikan bahwa pembuatan film atau video sesuai dengan penjadwalan dan anggaran
yang disediakan. Manajer Produksi juga bertugas mengelola kebutuhan sehari-hari
termasuk gaji kru, biaya produksi dan biaya sewa peralatan. Manajer Produksi bekerja
dibawah Line Producer dan bertugas mensupervisi langsung Koordinator Produksi.
dengan proses kreatif sebuah film atau video. Manajer produksi mengawasi personil,
teknologi, anggaran dan penjadwalan. Merupakan tugas manajer produksi untuk
memastikan bahwa pembuatan film atau video sesuai dengan penjadwalan dan anggaran
yang disediakan. Manajer Produksi juga bertugas mengelola kebutuhan sehari-hari
termasuk gaji kru, biaya produksi dan biaya sewa peralatan. Manajer Produksi bekerja
dibawah Line Producer dan bertugas mensupervisi langsung Koordinator Produksi.
4. Manajer Unit, untuk pembuatan film atau video yang besar, tugasnya hampir sama
dengan manajer produksi sebagai pengawas second production, tetapi untuk skala kecil
biasanya ditempatkan sebagai pengelola transportasi produksi.
dengan manajer produksi sebagai pengawas second production, tetapi untuk skala kecil
biasanya ditempatkan sebagai pengelola transportasi produksi.
5. Koordinator Produksi, bertugas mengkoordinasikan yang berhubungan dengan informasi
produksi. Koordinator produksi bertanggung jawab untuk mengatur semua logistik dari perekrutan kru produksi, menyewa peralatan dan pencarian talent/artis. PC (Production
Coordinator) merupakan bagian dari produksi film.
produksi. Koordinator produksi bertanggung jawab untuk mengatur semua logistik dari perekrutan kru produksi, menyewa peralatan dan pencarian talent/artis. PC (Production
Coordinator) merupakan bagian dari produksi film.
6. Post-Production Supervisor, bertugas untuk mengawasi pelaksanaan paska produksi.
7. Director/Sutradara, bertanggung jawab terhadap aspek kreatif film, termasuk konten dan
mengendalikan alur plot, mengarahkan aktor, menyusun dan memilih lokasi dimana
pelaksanaan shoting film, menentukan waktu dan isi dari soundtrack film. Meskipun
kekuasaan dan wewenang sutradara besar, ia tetap tunduk dibawah komando produser.
mengendalikan alur plot, mengarahkan aktor, menyusun dan memilih lokasi dimana
pelaksanaan shoting film, menentukan waktu dan isi dari soundtrack film. Meskipun
kekuasaan dan wewenang sutradara besar, ia tetap tunduk dibawah komando produser.
8. First Asisstan Director, disebut juga 1st
AD bertugas membantu manajer produksi dan
sutradara. Inti pekerjaannya adalah memastikan jadwal yang sesuai dan menjaga
lingkungan kerja yang kondusif dimana sutradara, aktor, dan kru dapat fokus pada
pekerjaan mereka masing-masing. Mereka mengawasi kegiatan setiap hari kerja dan
mengatur penjadwalan pemain/aktor dan kru, mengawasi serta menjadwalkan pemakaian
peralatan,script/naskah dan set. 1st
AD juga bertanggung jawab untuk menyutradarai
background aksi dari aksi utama pada shoting-shoting besar/kecil sesuai arahan sutradara.
AD bertugas membantu manajer produksi dan
sutradara. Inti pekerjaannya adalah memastikan jadwal yang sesuai dan menjaga
lingkungan kerja yang kondusif dimana sutradara, aktor, dan kru dapat fokus pada
pekerjaan mereka masing-masing. Mereka mengawasi kegiatan setiap hari kerja dan
mengatur penjadwalan pemain/aktor dan kru, mengawasi serta menjadwalkan pemakaian
peralatan,script/naskah dan set. 1st
AD juga bertanggung jawab untuk menyutradarai
background aksi dari aksi utama pada shoting-shoting besar/kecil sesuai arahan sutradara.
9. Second Assistant Director, merupakan kepala asisten-asisten dibawah 1st
AD bertugas membantu pekerjaan yang didelegasikan kepada 1st
AD. Ia juga bertugas membantu penyutradaraan latar belakang aksi dan extras dan membantu AD untuk urusan penjadwalan dan booking. Ia bertanggung jawab untuk membuat Call Sheet yang digunakan kru untuk mengetahui kapan jadwal mereka untuk bekerja dan detail syuting
apa saja dalam satu hari.
AD bertugas membantu pekerjaan yang didelegasikan kepada 1st
AD. Ia juga bertugas membantu penyutradaraan latar belakang aksi dan extras dan membantu AD untuk urusan penjadwalan dan booking. Ia bertanggung jawab untuk membuat Call Sheet yang digunakan kru untuk mengetahui kapan jadwal mereka untuk bekerja dan detail syuting
apa saja dalam satu hari.
10. Asisten Produksi, bertugas membantu 1st AD untuk menyiapkan Set Operasi. Asisten
produksi disebut PAs (Production Assistant). Selain itu juga membantu
kantor/departemen produksi untuk membantu pekerjaan-pekerjaan umum.
produksi disebut PAs (Production Assistant). Selain itu juga membantu
kantor/departemen produksi untuk membantu pekerjaan-pekerjaan umum.
2.
Shot dari jarak sangat jauh dan menyajikan bidang yang sangat luas, kamera mengambil objek secara menyeluruh. Objek utama terlihat sangat kecil dan latar belakang terlihat sangat dominan.
* MLS (Medium Long Shot)
Lebih dekat daripada ELS dan LS. Manusia biasanya ditampakkan dari atas pinggang sampai atas kepala dalam shot ini. Latar belakang dan objek utama pun juga nampak sebanding.
* MS (Medium Shoot)
* MCU (Medium Close Up)
Shot teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama dalam shot ini dan latar belakang terlihat kurang dominan. Manusia biasanya ditampilkan pada bagian bahu hingga atas kepala.
* ECU (Extreme Close Up)
Scene ; Nomor dalam adegan
Take : Menunjukkan berapa jumlah take yang digunakan
Sound : Menunjukkan adegan menggunakan sound atau tidak
Prod : Judul film
Dir : Nama sutradara
Date : Tanggal waktu syuting
Camera : Nama penaya kamera
Int dan Ext : Adegan yang dilakukan di dalam atau di luar
3.
1. Eye Level
![](https://2.bp.blogspot.com/-WOuTKGR80Ww/WnWjKQpZPdI/AAAAAAAAAGc/OB91VVJa7Ho-BTCTISMtnNKia1stvpn4ACLcBGAs/s320/index.jpg)
Ini adalah sudut pengambilan gambar atau angle yang netral sehingga disebut juga Normal Angle. Pada angle ini tingginya kamera saat membidik harus sejajar dengan subjek / objek yang dibidik. Bila memotret seseorang maka bagian tubuh yang dijadikan tolak ukur untuk mensejajarkan sorotan kamera dengan subjek adalah pada posisi kepala, lebih tepatnya jatuh di area mata.
2. The Bird's-Eye View
![](https://1.bp.blogspot.com/-3C01bTB06KI/WnWjppXNDsI/AAAAAAAAAGg/LhPsJVytlf8mK7U6XcOJD3cZkJ7cs2F4ACLcBGAs/s320/18vewhwv3fkn5jpg.jpg)
Foto yang diambil dengan posisi angle ini akan memperlihatkan sudut pengambilan gambar dari ketinggian. Maksudnya pemotretan dilakukan dari tempat yang sangat tinggi, contohnya seperti foto yang menampilkan seluruh isi kota, (gedung tinggi, ramainya kendaraan, dan aktivitas di jalan).
3. High Angle
![](https://2.bp.blogspot.com/-H7ZNwhUmrGs/WnWkE3VjRdI/AAAAAAAAAGs/BlBFlpzOxmsNChy19O7ILisA12yzdaxpACLcBGAs/s320/high.jpg)
Angle ini memiliki karakter angle yang sama seperti The Bird's-Eye View di atas yaitu memotret objek dari ketinggian hanya saja angle ini tidak se-ekstrem The Bird's-Eye View. Bila digunakan untuk memotret seseorang maka tingginya sorotan kamera harus lebih tinggi dari posisi kepala orang tersebut. Sehingga posisi kepala akan tampak lebih besar membulat dan ukuran badan tampak mengecil sampai ke kaki seperti meruncing.
4. Low Angle
![](https://1.bp.blogspot.com/-PAuBFTupmiA/WnWkeiopvfI/AAAAAAAAAGw/X66Z036QWXgckJ3LI9ktMnPeFhBxSpOwQCLcBGAs/s320/Foto-Low-Angel-oleh-Irwandi.jpg)
Angle ini merupakan kebalikan dari High Angle yaitu sudut pengambilan gambar yang rendah dan jika digunakan untuk memotret seeorang maka tingginya sorotan kamera harus lebih rendah dari kepala orang tersebut. Hasil foto menggunakan angle ini juga merupakan kebalikan dari hasil High Angle yaitu membesar pada bagian kaki dan mengecil dibagian badan sampai ke kepala.
5. Frog Eye Angle
![](https://1.bp.blogspot.com/-Gowv_s0P68I/WnWk6SL-XAI/AAAAAAAAAG4/iOCKcj9Y7Ikwc77n0H1qvtnNMkNRrnBDwCLcBGAs/s320/Frogs-Eye-Photography-550x366.jpg)
Angle ini memiliki karakter angle yang sama dengan Low Angle di atas yaitu sudut pengambilan gambar yang rendah hanya saja tingkat kerendahannya lebih extreme yang dimana kamera hampir saja menyentuh tanah. Sehingga saat menggunakan angle ini terkadang fotografer harus tiarap saat memotret.
6. Canted Angle
![](https://1.bp.blogspot.com/--w7vcK5nGK0/WnWlZ40GwWI/AAAAAAAAAHE/FzWvqH_qjaQPUyiBO9dVU7lz94KsaCVCgCLcBGAs/s320/Teknik%2Bfotografi%2BI%2B12%2Bcara%2Bmengambil%2Bfotografi%2Bmenjadi%2Bterlihat%2Bprofesional.png)
Disebut juga Oblique Angle yaitu pemilihan sudut pengambilan gambar yang sengaja dimiringkan. Angel ini biasanya digunakan untuk menghasilkan foto yang unik.
SUDUT PANDANG / FRAMING
Dalam mengambil gambar perlu penentuan sudut pandang/framing agar objek yang disajikan hasilnya lebih baih dan indah. Bidang pandangan/framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu objek utama dan objek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.
Macam-macam framing yaitu :
Macam-macam framing yaitu :
* ELS (Extreme Long Shot)
![](https://3.bp.blogspot.com/-3ZV-FMxeo5Y/WnWm7FnBsbI/AAAAAAAAAHQ/OpNX1k9sHT8Zf9n40xn751kx1Eya8UTygCLcBGAs/s1600/Extreme-Long-Shot-300x166.jpg)
* LS (Long Shot)
![](https://2.bp.blogspot.com/-uFyx1GCvEGQ/WnWnaKHhtwI/AAAAAAAAAHY/JNRNLKYj6okSpO8OEGTWI-RN1eS21zD4gCLcBGAs/s320/sssss.png)
Shot yang juga sangat jauh, bidang yang diambil lebih dekat daripada ELS, namun tetap objek utama masih terlihat terlalu kecil dibandingkat latar keseluruhan.
* MLS (Medium Long Shot)
![](https://4.bp.blogspot.com/-NhMyis1J4mk/WnWoM99yb3I/AAAAAAAAAHk/OWhmHrLX9c02qwHVGaf9Ak_d4xVg4gIeACLcBGAs/s320/Pengambilan-gambar-Mid-Shot-MS.jpg)
* MS (Medium Shoot)
![](https://1.bp.blogspot.com/-Z0bTWiT1GTQ/WnWovG6bj0I/AAAAAAAAAHs/WQwY9-hNcvQx1kgfHbf8-6_BrDp84ZkIQCLcBGAs/s1600/medium-shoot-300x200.jpg)
Shoot yang satu ini tidak jauh beda dengan MLS bedanya kalau ini agak lebih dekat lagi namun perbedaanya tidak jauh / tipis dengan MLS yaitu: Mengambil Gambar dari perut atau pusar perut hingga atas kepala.
* MCU (Medium Close Up)
![](https://4.bp.blogspot.com/-bvsVMuddAMM/WnWqAYEDrFI/AAAAAAAAAH4/0i_-vb-LygwuvDh-bzZjFpnyiTohCrxtACLcBGAs/s320/rendition.jpg)
Shot sangat dekat, objek diperlihatkan dari bagian dada hingga atas kepala. MCU ini paling sering digunakan dalam dunia perfilman
* CU (Close Up)
![](https://3.bp.blogspot.com/-QUmH25JLh-Q/WnWqpXUgCoI/AAAAAAAAAIA/GOFMD9rL4hEUTn9cixG-VD3o2yLbRSjiACLcBGAs/s320/emma-watson-82593.jpg)
* BCU (Big Close Up)
![](https://2.bp.blogspot.com/-9anbUFd5bHw/WnWrBfctFkI/AAAAAAAAAIE/dkwSZ4ElZKMTWiQ9N52WrWpQu5BYUV3OwCLcBGAs/s320/closeup_photo_face.jpg)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Objek mengisi layar secara menyeluruh dan sangat terlihat detilnya.
* ECU (Extreme Close Up)
![](https://2.bp.blogspot.com/-Zq8GNr-DlrQ/WnWrSixmvbI/AAAAAAAAAIM/hB5VeYSCJ9UjuWz4gKvtOmWaTg2d8SURACLcBGAs/s320/extreme-close-womans-brown-eye.jpg)
Shot yang menampilkan bagian tertentu objek dengan sangat detil memenuhi layar.
4.
1. Film laga (Action)
Jenis film ini biasanya berisi adegan-adegan berkelahi yang menggunakan kekuatan fisik atau supranatural. Biasanya didominasi oleh aktor, meski sekarang ini banyak juga aktris yang menekuni film laga. Dari sini bisa didapat turunan genreseperti: Girls with guns movie, Heroic bloodshed, Die Hard scenario, dll
2. Film petualangan (Adventure)
Jenis film ini biasanya berisi cerita seorang tokoh yang melakukan perjalanan, memecahkan teka teki, atau bergerak dari titik A ke titik B sepanjang film. Dari sini bisa didapat turunan genre seperti: Road movie
Jenis film ini biasanya berisi cerita seorang tokoh yang melakukan perjalanan, memecahkan teka teki, atau bergerak dari titik A ke titik B sepanjang film. Dari sini bisa didapat turunan genre seperti: Road movie
3. Film Komedi (Comedy)
Tidak usah dijelaskan, dari namanya pun terlihat bahwa unsur utama jenis film ini adalah komedi yang kadang tidak memperhatikan logika cerita. Dari sini bisa didapat turunangenre seperti: Anarchic comedy, Comedy horror, Comedy of remarriage, atau Comedy-drama
Tidak usah dijelaskan, dari namanya pun terlihat bahwa unsur utama jenis film ini adalah komedi yang kadang tidak memperhatikan logika cerita. Dari sini bisa didapat turunangenre seperti: Anarchic comedy, Comedy horror, Comedy of remarriage, atau Comedy-drama
4. Film criminal (Crime)
Jenis film ini berfokus pada kehidupan seorang pelaku kriminal. Biasanya yang diangkat adalah para kriminal kelas dunia yang melegenda. Dari sini bisa didapat turunan genreseperti: Crime thrillers, Film noir, Detective films, dan True crime
Jenis film ini berfokus pada kehidupan seorang pelaku kriminal. Biasanya yang diangkat adalah para kriminal kelas dunia yang melegenda. Dari sini bisa didapat turunan genreseperti: Crime thrillers, Film noir, Detective films, dan True crime
5. Action : Memiliki energi yang tinggi, cenderung memiliki budget dan stunt-stunt besar, biasanya memiliki pengejaran, penyelamatan, perkelahian, dan sebuah krisis. Motionnya non stop, memiliki pacing yang cepat, dan ada seorang pahlawan yang melawan orang-orang jahat.
Petualangan : Memiliki energi yang tinggi, cenderung memiliki budget dan stunt-stunt besar, biasanya memiliki pengejaran, penyelamatan, perkelahian, dan sebuah krisis. Motionnya non stop, memiliki pacing yang cepat, dan ada seorang pahlawan yang melawan orang-orang jahat.
Kejahatan : Kejahatan (gangster) film dikembangkan pada tindakan jahat penjahat atau mafia, khususnya pencuri uang atau preman kejam yang beroperasi di luar hukum, mencuri dan membunuh jalan melalui hidup. Genre film kriminal dan gangster sering dikategorikan sebagai genre film noir atau film detektif-misteri – karena mendasari kesamaan antara bentuk-bentuk sinematik. Kategori ini berisi deskripsi dari berbagai ‘pembunuh berantai’ film.
Drama : Biasa menggambarkan karakter realistis, pengaturan, situasi kehidupan, dan cerita yang melibatkan pengembangan karakter yang kuat dan interaktif. Biasanya, mereka tidak fokus pada efek khusus, komedi, atau tindakan.
6.
![Bagian Depan Kamera DSLR](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/Front.jpg)
- Shutter Buton
- Lens Mount
- Mirror
- Battery Compartment
- Tripod Socket
- Lens Release Button
- Lens Mount Index
- Built-in Flash
Baik, mari kita lihat fungsi dari masing masing bagian ini,
1. Shutter Button / Tombol shutter
![Bagian depan 1 (shutter)](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/Bagian-depan-1-shutter.jpg)
Tekan tombol ini untuk mulai mengambil gambar. Dibagi dua tahap: menekan tombol turun setengah untuk mengaktifkan fungsi AF, dan tekanlah selurunya ke bawah untuk mengambil gambar.
Tombol shutter sengaja didesain untuk memudahkan kita saat memotret. Berada tepat di jari telunjuk ketika akan memotret.
Tombol memiliki fungsi mengaktifkan rana yang ada di dalam bodi sesuai dengan setelan yang diinginkan.
Tombol hanya berhubungan dengan rana dan tidak dengan komponen bagian lain.
2. Lens Mount / Lensa
![Bagian depan dslr kamera 2 (Lens Mount)](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/Bagian-depan-2-Lens-Mount.jpg)
Bagian ini untuk menghubungkan lensa dengan bodi kamera. Penggunaan dengan cara menggeser melingkar sepanjang permukaan.
3. Mirror / Cermin Kamera
![Bagian depan dslr kamera miror/ cermin](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/Bagian-depan-3-Mirror.jpg)
Cahaya yang masuk melalui lensa akan dipantukan oleh cermin menuju jendela bidik. Cermin bergerak, dan segera membalik sebelum tembakan terjadi.
4. Battery Compartment / Batrai
![Bagian depan 4 (Battery Compartment)](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/Bagian-depan-4-Battery-Compartment.jpg)
Tempat dimana batrai berada. Baterai dimasukan dengan orientasi sejajar dengan kamera di dalamnya.
5. Tripod Socket
![Bagian Depan 4 (Tripod Socket)](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/Bagian-Depan-4-Tripod-Socket.jpg)
Tripod Socket diletakkan di bagian bawah bodi kamera. Untuk merk Canon biasanya ada pemasangan bawaan. Biasanya juga sama dengan merk kamera komersial lainnya. Ukurannya sudah ada standarisasi, sehingga tripod dapat di ganti sesuai keinginan.
6. Lens Release Button / Tombol Pelepas Lensa
![Bagian depan 6 (Lens Release Button)](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/Bagian-depan-6-Lens-Release-Button.jpg)
Tombol ini berfungsi pada saat Anda ingin melepaskan lensa.
Caranya ; Pin kunci lensa ditarik saat tombol ditekan, ini membuat Anda dapat membalik lensa dengan bebas. Sebelum memotret, kunci lensa terlebih dahulu dengan memutarnya sampai terdengan bunyi “klik”.
7. Lens Mount Index
![bagian depan 7 (Lens Mount Index)](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/bagian-depan-7-Lens-Mount-Index.jpg)
Sejajarkan tanda pada lensa dengan tanda ini, agar Anda bisa memasang atau melepaskan lensa. Untuk lensa EF, gunakan red index.
8. Built-in Flash / Lampu Flash
![Bagian depan 8 (Built-in Flash)](https://www.labtekno.com/wp-content/uploads/2018/01/Bagian-depan-8-Built-in-Flash.jpg)
Bila dibutuhkan, Anda bisa menyalakan lampu kilat (Flash) untuk menangkap gambar pada kondisi kurang cahaya. Flash dapat dinonaktifkan secara otomatis dalam beberapa mode yang tersedia.
Komentar
Posting Komentar